08 Maret 2008

CANDIDIASIS : DIAGNOSA DAN IDENTIFIKASI

CANDIDIASIS : DIAGNOSA DAN IDENTIFIKASI

Oleh:

Septa Arayu (KH/5660) Risa Ummami (KH/5708) Nusaibah Nuraniyati (KH/5744) Kristina Ragna Mulyati (KH/5776)

Candidiasis merupakan suatu penyakit yang disebakan oleh jamur spesies Candida, biasanya Candida albicans, yang bersifat akut atau sub akut. Penyakit ini biasanya menyerang daerah mulut, vagina, kulit, kuku, bronki, atau paru. Penyakit ini dapat menyebabkan septicemia, endokarditis, atau meningitis


Candidiasis dapat menginfeksi hospes apabila terdapat faktor presdiposisi, endogen maupun eksogen. Faktor endogen dapat berupa perubahan pH dalam vagina, kegemukan, debility. Sedangkan fator eksogen mencakup hal-hal yang di luar tubuh, seperti iklim, suhu, kelembapan, dan kebiasaan dari setiap individu.

Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini bervariasi tergantung dari bagian tubuh mana yang terkena.

  1. infeksi vagina (vulvovaginitis), gejalanya berupa keluarnya cairan putih atau kekuningan disertai rasa panas, gatal, dan kemerahan-merahan pada dinding luar vagina.
  2. infeksi penis, gejalanya berupa gatal, timbulnya bercak putih dan ruam merah bersisik di bagian glans penis yang terkadang disertai rasa nyeri.
  3. infeksi oral, sering menyerang pada bayi. Gejalanya berupa bercak putih pada mulut atau lidah. Bila bagian yang terkena bercak putih itu diangkat akan tampak dasar yang kemerahan dan erosive. Ada pun infeksi oral yang terjadi di sudut mulut dan menyebabkan retakan dan sayatan kecil yang berasal dari gigi palsu yang bergeser sehingga tumbuh jamur pada mulut tersebut. Infeksi ini disebut dengan Perleche.
  4. infeksi intertriginosa menyerang pada lipatan-lipatan tubuh, seperti ketiak. Gejalanya berupa bercak kemerahan, bersisik, basah
  5. infeksi granulomatosa , gejalanya berupa papul kemerahan tertutup krusta tebal berwarna kuning.

Diagnosa dari candidiasis biasanya berdasarkan dari gejala klinis yang ditimbulkan. Selain itu, dapat dilakukan pemeriksaan langsung dan pemeriksaan biakan.

1. Pemeriksaan langsung kerokan kulit atau usapan mukokutan diperiksa dengan larutan KOH 10% atau dengan pewarnaan gram, terlihat sel ragi, blastospora, atau hifa semu.

Pemeriksaan biakan: bahan yang akan diperiksa ditanam dalam agar dektrosa glukosa Sabouraud, dapat pula agar ini dibubuhi antibiotik (kloramfenikol) untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Perbenihan disimpan dalam suhu kamar atau lemari suhu 37ºC, koloni tumbuh setelah 24-48 jam, berupa yeast like colony. Identifikasi Candida albicans dilakukan dengan membiakkan tumbuhan tersebut pada corn meal agar.

2. Pemeriksaan biakan dilakukan dengan menanam bahan ke dalam agar dekstrosa glukosa Sabouroud, setelah itu dapat ditambahkan dengan antibiotic (kloramfenikol) untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Kemudian disimpan dalam suhu kamar 37ºC. Setelah 24-24 jam, koloni akan tumbuh.

Identifikasi untuk Candida albicans dilakukan dengan membiakkannya pada corn meal agar. Pada media ini, akan membentuk Chlamydoconidia dan pada serumnya akan membentuk germ tube.

Germ tube test merupakan test yang dilakukan untuk membedakan Candida albicans dengan candidia lainnya secara ekonomis dan efisien. 0,3 ml serum (bisa serum manusia, kelinci, domba) dicampur dengan sel yeast. Lalu diinkubasi dengan suhu 35-37 oC selama 2-3 jam. Serum diambil dengan usa dan diletakkan pada objek glass dan ditutup dengan deck glass. Bila terbentuk germ tube maka kesimpulannya adalah Candida albicans. Germ tube merupakan filament yang dibentuk oleh Blastoconidia dengan ciri khas tidak ada konstriksi pada perbatasan antara Germ Tube dan Blastoconida.

Selain itu, dapat dilakukan juga dengan diagnosa banding yang dapat dibagi berdasarkan tempatnya, yaitu

1. Candidiasis kutis lokalisata dengan :

a. Eritrasma dengan tanda adanya lesi dilipatan yang lebih merah, batas tegas, dan

pemeriksaan dengan sinar Wood positif.

b. Dermatitis intertriginosa

c. Dermatofitosis (tinea)

2. Candidiasis kuku dengan tinea unguium

3. Candidiasis vulvovaginitis dengan :

a. Trikomonas vaginalis

b. Gonore akut

c. Leukpplakia

d. Liken planus


Referensi :
http://www.medicine.ukm.my/wiki/index.php/Candidiasis http://www.fk.unair.ac.id/download/files/Mikologi-1.pdf http://fkuii.org/tiki-download_wiki_attachment.php?attId=1046&page=Wicaksono%20Sigit%20Prasetyo. www.journal.unair.ac.id/login/jurnal www.aapredbook.aapublications.ink

1 komentar:

irene linda megawati S. (kh/5647) mengatakan...

bagaimana cara mendapatkan biakan candida dari organ yang terserang?