Identifikasi Blastomycosis
Oleh:
Akram Sumambang (5740), Agus Yudhi Heryanto (5682), Eko Hermanto (5650), Kristoporus Danang Setyo Aji (5782), Arifudin (5704)
Jamur Penyebab : Blastomyces dermatitidis
Ada 3 macam bentuk klinis:
- cutaneous,
- pulmonary,
- systemic
Cutaneous terjadi penyebaran pada kulit, biasanya berbentuk nodule atau pustule kemudian pecah dan keluar nanah. Dan dapat juga berbentuk verrucous dan granulomatous. Lesi ini biasanya terjadi pada daerah tertutup pakaian dan dapat salah diagnosa dikira squamous cell carcinoma. Selain dikulit lesi ini dapat terjadi dimucosa hidung, mulut, dan larink.
Blastomyces dermatitidis mempunyai dua fase:
Pada fase mycelium: terbentuk hyphe bersepta dan conidia
Blastomyces dermatitidis (fase yeast): sel yeast berkembang biak dengan membentuk anak dan akhirnya membesar kemudian terlepas dari sel yeast ibu. Sel yeast ibu dengan anak yang masih melekat disebut blasoconidia.
Blastomyces dermatitidis dengan perwarnaan GMS(Gomori Methenamine Silver) pada suhu 37° C sel yeast berdinding tebal dan mempunyai celah yang lebar.
Blastomyces dermatitidis dengan pewarnaan H&E ditemukan sel yeast berdinding tebal dan mempunyai celah yang lebar.
Blastomyces dermatitidis dengan pewarnaan GMS-H&E ditemukan sel yeast berdinding tebal dan mempunyai celah yang lebar
Pertumbuhan In Vitro dan Sporulasi Blastomyces
Habitat patogen yang alami dari manusia, B l a s t o l ~ ~ y c edserl~zatitidis dari penelitian Gilchrist & Stokes, telah dengan jelas dibuktikan. Penelitian menggasumsikan dengan menggunakan media, dan dari laporan yang ada, hanya ada 2 media isolasi yang dapat eksis / tumbuh, namun hasil tersebut belum dikembangkan lagi.
Rcl Donough menyimpulkan bahwa ekologi lain dari B. Dermatidis belum diketahui dan beliau menyebut pengujian ini sebagai "a wide range of habitats” dalam penemuan reservoir di alam., karena dalam penelitiannya pada media dapat terlisiskan.
Baru-baru ini cendawan juga dapat diisolasi dari pupuk merpati yang disimpan dalam greenhouse untuk kepentingan pemupukan, Namun data sumber dari pupuk belum dapat diperoleh secara pasti. Studi-studi dalam rangka memperkuat temuan tersebut, maka dilakukan dengan menggunakan bahan yang mengandung woody atau kayu-kayuan untuk mencari habitat asli dari B. dermatidis.
Material dari empat jenis kayu yang umum di daerah yang endemic terhadap B. dermatidis sudah dapt dikoleksi. Termasuk jenis kayu lunak yaitu Jztniperzis virginiana L. (red cedar) and Pinus elivginzano Llill. (scrul) pine ; dan and kayu yang keras Liqirldnliihnl- styvaciflita L. (sweetgum) and Plafaniis occidentalis L. (sycamore).
Campuran dari hasil tatal yang disiapkan dari heartwood dan sapwood telah disterilkan dengan eth~leneo xide dan aseptically disatukan ke permukaan dari dicairkan 2% Noble/Nobel agar ( Difco) di (dalam) Petri plat sebagi media. Agar Xoble telah disiapkan kedua-duanya dengan dan ~ yithouth e penambahan dari yithouth steril 10% (ekstrak cair yang dipersiapkan dari froin lahan suatu hutan cemara. Inokulasi disiapan dari keempat isolasi B. dermatidis dengan mengguanakan manusia asli dan menunjukkan pertumbuhan 3 n-k pada Saboraud’s agar pada 25oC.
Agar Nobel ditambah contaitli~lg wood dan plat kendali terdiri dari SAB agar dan Agar Koble tanpa kayu telah disuntik dengan 0.5 ml ml mycelial homogenates dan diinkubasi pada 100% kelembaban pada 21- 25 C untuk 38 da. Jumlah rnycelial pertumbuhan saban menyepuh dievaluasi dan dinyatakan dalam kaitan dengan persen dari yang melihat pada SAB Aagar kontrol. Slide telah disiapkan dari area yang yang serupa dari tiap plat dan diteliti melalui mikroskop. Banyaknya conidia setiap slide telah terhitung dan dinyatakan dalam kaitan dengan persen dari yang pada SAB agar kendali.
Pertumbuhan Mycelial terjadi pada semua jenis kayu kecuali heartwood dan sapwood dari Platanus occidentalis. Bark pada umumnya pertumbuhan yang didukung lebih baik daripada heartwood dan sapwood.Pertumbuhan lebih agak lambat pada agar ditambah kayu dibanding dengan kayu itu sendiri, suatu cerminan dari difusi dari bahan gizi tidak ada pertumbuhan atau sporulation terjadi pada Substrate-Free Noble / Nobel agar. Kecuali pada Platanus occidentalis heartwood dan sapwood, sporulasi yang mendekati atau melebihi SAB kontrolnya. Soil ekstrak meningkatkan pertumbuhan hingga 50% pada plat. Namun, sporulation yang terbesar telah dilihat pada Pinztsvir qiniana dengan penambahan soil ekstrak. Tidak ada gambaran yang dapat ditarik atau disimpulkan antara pertumbuhan myeletical dengan sporulasi. Data ini menunjukkan kemampuan B. dermatidis untuk tumbuh dan bersporulasi pada media yang berbahan kayu. Hal ini memungkinkan suatu keuntungan yang selektif B. dermatidis dengan media nernahan kayu, misalnya perlindungan terhadap faktor litik yang biasa ditemukan pada media. Walaupun studi lebih lanjut diperlukan untuk memverifikasi ini, bukti yang cukup telah dipertunjukkan untuk membenarkan pertimbangan dari material kayu sebagai sumber contoh untuk B. dermatidis dalam usaha isolasi.
Blastomycosis pada karnivora
Dixon,D M. Shadomy, Jean and Shadomy, S.1977. IN VITRO GROWTH AND SPORULATION OF BLASTOMYCES DERMATITIDIS ON WOODY PLANT MATERIAL.vol 69. Departement of Microbiology, Medical ollege of Virginia,Virginia Commonwealth University, Richmond, Virginia.
Pohan, Arthur. BAHAN KULIAH MIKOLOGI. Fakultas Kedokteran Unair
4 komentar:
di artikel Anda menyebutkan tentang isolasi cendawan dari pupuk merpati, Nah kalau boleh tau bagaimana caranya?
Bagaimana cara membedakan diagnosa klinis secara cutaneus dengan diagnosa squamus cell carcinoma yang menurut artikel yang tertulis dikatakan sulit dibedakan/sering keliru?
(intan/kh/5654)
maaf mas Sidna, yg ini Out topic, saya tertarik dengan Anthrax, kemaren saya menyusun tentang sejarah Anthrax , mohon di kritik di web saya, thanks
hag hag hag...jaman kuliah dulu. akhirnya balik lagi baca. apakah masih aktif pak dokter di blog ini. saya jadi pengen tanya-tanya
Posting Komentar