13 Maret 2008

Aspergillosis: Diagnosis Laboratorik dan Identifikasi

Aspergillosis:
Diagnosis Laboratorik dan Identifikasi

Oleh :
Alyesha Martha Agustine (KH/5715), Rochana Darmastuti (KH/5685), Maria Meyliana (KH/5697), Elisabeth Evi (KH/5699), Dian Permata Putri (KH/ 5683)

Aspergillosis

Aspergillosis adalah penyakit yang disebabkan oleh fungus dan menunjukkan ciri-ciri jangkitan kepada sistem pernafasan. Spora Aspergillus dapat memasuki parenkim paru-paru bila terhirup dan menimbulkan Aspergillosis paru-paru.


Gambar : Aspergillosis


Aspergillosis paru-paru sekunder

Aspergillosis paru-paru sekunder terjadi bila si penderita sebelumnya mempunyai penyakit TBC (tuberkulosis paru), Diabetes Mellitus, kanker paru, dan pada penderita yang diberi pengobatan antibiotika serta obat kortikosteroid untuk jangka waktu lama dalam dosis tinggi.

Pada penderita TBC dengan batuk darah yang sudah sembuh, kemudian terjadi lagi batuk darah, kemungkinan jamur ini ada. Pada rongent terlihat gambaran yang sangat khas berupa rongga atau lubang paru-paru dengan bola atau fungus ball yang merupakan kumpulan koloni jamur.

Jika bola ini lepas, tidak memberi gejala karena tidak mengadakan infiltrasi. Tetapi jika terjadi infiltrasi, maka dinding paru-paru dan pembuluh darah rusak, menimbulkan perdarahan setempat.

Infeksi lain yang menimbulkan gejala ringan berupa alergi. Reaksi alergi karena inhalasi spora Aspergillus ini dapat menyebabkan asma. Dapat pula menyebabkan reaksi lokal pada saluran napas sehingga menghasilkan lendir atau mukus yang banyak.

Diagnosa :

Diagnosa dibuat dengan memeriksa sputum atau dahak penderita, sekret bronchus, sekret hidung, pus atau nanah dari sinus, kerokan kuku, kerokan kornea mata, biopsi jaringan, bahan autopsi. Untuk diagnosis pasti dengan bronkoskopi yang dapat memperkecil kemungkinan terhirupnya spora, mencuci bagian dalam paru-paru. Juga bisa dilakukan dengan biopsi yang hasilnya dapat dikultur atau dibiakkan dan dapat pula diperiksa secara Patologi Anatomi. Biopsi dapat juga dengan transforata (tusukan) hingga sampai mengarah fungus ball.


Identifikasi :

Pada sediaan langsung ditemukan jamur di dalam bahan klinik sebagai hifa bersekat, bercabang dengan atau tanpa spora. Gambaran histologi menunjukkan jamur di dalam jaringan sebagai hifa bersekat, bercabang, tersusun radier menuju satu jurusan. Biakan pada medium Sabouraud membentuk koloni filamen dengan susunan conidia yang khas. Cara pemeriksaan yang lain dengan Serologi yaitu RIK (Reaksi Ikatan Komplemen) dan ID (Imunodifution test).

Gambar : Aspergillosis paru- paru


Aspergillosis Bronkopulmoner Alergika

Aspergilosis Bronkopulmoner Alergika (ABPA) adalah suatu reaksi alergi terhadap jamur yang Aspergillus, yang menyebabkan peradangan pada saluran pernafasan dan kantong udara di paru-paru. Penyebab jamur Aspergillus fumigatus. Infeksi akibat Aspergillus (misalnya pneumonia atau aspergiloma) jarang terjadi. Tetapi beberapa orang menunjukkan suatu reaksi alergi (hipersensitivitas) terhadap jamur ini yang ditandai dengan adanya peradangan pada saluran pernafasan (bronkus) atau kantong udara (alveolus). Penyakit ini bisa menyerupai asma atau pneumonia, dan pada kenyataanya, sebagian besar penderita ABPA juga menderita asma. Resiko tinggi terjadinya ABPA ditemukan pada penderita asma atau fibrosis kistik.

Gejalanya terdiri dari gejala asma yang semakin memburuk, bengek, batuk (bisa disertai dahak berwarna kecoklatan atau kemerahan), dan demam.


Diagnosa :

Dari berbagai pemeriksaan diperoleh hasil sebagai berikut:

- Jumlah eosinofil meningkat

- Kadar antibodi IgE meningkat (kadar IgE total dan IgE khusus untuk

Aspergillus)

- Tes kulit antigen aspergillus

- Antibodi Aspergillus positif

- Rontgen dada menunjukkan adanya infiltrasi dan bayangan yang mengerupai jari tangan

- CAT scan dada menunjukkan adanya bronkiektasis sentral atau sumbatan lendir

- Pewarnaan dan biakan dahak untuk jamur

- Bronkoskopi disertai pembiakan dan biopsi transbronkial

- Biopsi paru (jarang dilakukan)

Gambar : Aspergillus fumigatus

Gambar : Aspergillus fumigatus

Otomycosis

Aspergillosis lain yang menyerang liang telinga disebut Otomycosis (jamur telinga). Aspergillosis pada liang telinga yang menyebabkan Otomycosis, gambaran kliniknya berupa kelainan yang menyerang liang telinga bersifat subakut atau menahun. Pada permukaan tampak hyperemia kulit liang telinga dan membrana tympani. Terdapat sisik pada kulit, kadang-kadang ada cairan bening. Keluhan terutama gatal.







Diagnosa :

Untuk mendiagnosis Aspergillus pada telinga ini, bahan yang diperiksa adalah kotoran telinga atau kerokan kulit liang telinga. Pada pemeriksaan langsung sediaan KOH 10% akan tampak hifa dan/atau spora, tergantung pada jamur penyebabnya.


Identifikasi :

Identifikasi jamur didasarkan biakan pada agar Sabouraud dalam suhu kamar.

Keratomycosis

Aspergillosis yang menyerang kornea mata disebut Keratomycosis (jamur kornea mata). Pada aspergillosis yang menyerang kornea mata, cara infeksinya dengan trauma yaitu tusukan benda yang mengandung spora. Gambaran kliniknya dijumpai Ulcus Kornea disertai Infiltrat atau Abses dan sering disertai Hypopyon yaitu endapan sel-sel radang pada Kamera Oculi.


Oncychomycosis

Aspergillosis apabila menyerang permukaan kuku disebut Oncychomycosis (jamur kuku), dan dan pernah di dapatkan sebagai Mycetoma atau aspergillosis berbagai alat tubuh lainnya. Infeksi Aspergillus pada kuku yang sering dikenal dengan sebutan Tinea Unguium (Ring Worm of the nail) terjadi secara kontak langsung. Gambaran kliniknya berupa kelainan yang mengenai satu kuku atau lebih. Permukaan kuku tidak rata. Kuku menjadi rapuh atau keras. Kelainan dapat mulai dari proksimal atau distal tergantung pada penyebabnya. Dapat disertai paronychia.


Diagnosa :
Diagnosa penyakit ini ditegakkan dengan memeriksa bahan kerokan kuku dan kerokan di bawah kuku. Pada pemeriksaan langsung sediaan KOH 10 %, tampak jamur sebagai hifa atau spora. Jamur dapat ditentukan dengan pasti berdasarkan biakan.

DAFTAR PUSTAKA http://www.inovasi.lipi.go.id http://permimalang.wordpress.com http://indonesianindonesia.com http://www.webng.com

5 komentar:

kaliangEKH00314 mengatakan...

Tulisan anda sangat menarik, yang bisa dipahami betul yaitu bagaimana sih ciri-ciri yang spesifik pada Aspergillosis yang dapat menbedakan dengan jamur yang lain agar mudah dikenali.
Thanks ya!!!!!

Anonim mengatakan...

saya mencoba membantu kelompok anda, utk menjawab pertanyaan kaliang EKH.

Yg membedakan dgn jamur lainnya adalah aspergillosis trmsuk fungi oportunistik,dmn membutuhkan fktor predisposisi:
1. Kerusakan jaringan/nekrosis
2. Lingkungan lembap
3. Ekspos Organisme dlm jumlah banyak
4. Penurunan Resistensi & imun

Aspergillus trmasuk fungi yg menyerang organ sistemik,terutama pada burung2(paru2).Pada anak ayam menyebabkan "brooder pneumonia".
Trim's

Anonim mengatakan...

Pada keterangan yang anda berikan mengenai oncychomicosis tertulis dapat disertai paronychia, boleh kira2 saya menanyakan tentang pengertian paronychia?
Terimakasih atas perhTIn dan tanggapan anda

Monika_5731

evy_elsbth mengatakan...

PARONICHYA
Orang umum menyebut paronichya dengan cantengen. Cantengen termasuk acute paronychia.

Jenis Paronichya
Paronychia ada dua macam yaitu acute paronychia dan chronic paronychia. Acute paronychia diakibatkan oleh bakteri, sementara chronic paronychia disebabkan jamur. Penyebab terjadinya acute paronichya adalah peradangan lipatan kuku yang bersifat infektif (adanya infeksi) oleh bakteri. Awalnya dari lipatan kuku bagian lateral (tepi), kemudian bisa meluas ke bagian proksimal.

Faktor Penyebab Paronichya
Faktor penyebab dari cantengen ada dua, yaitu:
1.Trauma akut
Trauma ditimbulkan oleh cara menggunting kuku yang salah. Ada kalanya saat memotong kuku terdapat sisa di tepi. Karena tidak puas kalau belum bersih benar, maka sering dibersihkan atau dikorek- korek sehingga timbullah luka di lipatan kuku.
2.Kecenderungan in-growing toe nail. P
ada kondisi begini, pertumbuhan tepi lempeng kuku masuk ke daging di samping kuku bagian lateral. Luka menjadi jalan masuk kuman. Kemudian terjadilah radang di lipatan.

Tanda- Tanda Paronichya
Tanda-tanda kuku terkena cantengen sangat menyolok. Di jari akan timbul warna kemerahan dan bengkak. Yang paling khas adalah rasa nyeri sangat. Ketika sudah parah, timbul nanah. Jika dibiarkan, akan menyebabkan lempeng kuku terpisah dari dasar kuku.
Terapi cantengen ada dua, surgeon dan non surgeon. Tindakan tanpa operasi diambil jika cantengen masih tahap awal dan ringan, cukup pemberian antibiotik. Jika dalam dua hari bengkak dan rasa nyerinya mereda maka tak perlu operasi.

Macam Operasi
Operasi juga ada dua. Insisi dan pengangkatan sebagian lempeng kuku (rosterplasti). Insisi untuk membuang nanah jika timbunan nanah masih di bagian lateral lipatan kuku. Rosterplasti atau pengangkatan sebagian lempeng kuku dilakukan jika timbunan nanah sudah meluas sampai bawah lempeng kuku. Selain untuk mengeluarkan nanah dan mengurangi nyeri, pengangkatan lempeng kuku mencegah kerusakan matrix (struktur epitel) kuku. Sehingga, kerusakan tidak meluas.
Masa penyembuhan seusai menjalani operasi berkisar 2-3 pekan. Waktu yang dibutuhkan untuk kuku bisa kembali normal relatif lama. Kuku extremitas cranial membutuhkan waktu 4-6 bulan, extremitas caudal 12-18 bulan. Cantengen masih mungkin kambuh jika tak menjaga kebersihan dan mengubah kebiasaan mengorek kuku atau karena terjadi lagi in-growing toe nail.

Anonim mengatakan...

mungkin yang dimaksud ciri spesifik itu termasuk morfologi yang bisa membedakan aspergillosis dengan jamur lain?

intan puspita_5654