08 Maret 2008

COCCIDIOMYCOSIS (PENGOBATAN)

COCCIDIOMYCOSIS (PENGOBATAN)

Oleh: Imron Rosyadi (KH/5711), Ikhsani S. H (KH/5741), Aryo Ardanto (KH/), Bashori (KH/5747), Prananda E. R (KH/5775)


Mungkin beberapa dari kita masih asing dengan istilah coccidiomycosis, Coccidiomycosis itu adalah suatu infeksi mycotic di daerah tertentu pada tubuh jadi ga’ menyerang seluruh permukaan tubuh yang disebabkan oleh jamur Coccidioides immitis dan ini dilaporkan terjadi di Amerika Serikat barat daya. Menurut penelitian para dokter hewan di sana, lebih dari 170 kasus coccidiomycosis terjadi pada anjing. Biasanya penyakit ini ditandai dengan adanya gejala infeksi pernafasan seperti batuk kering.

Distribusi dari lesi disebabkan oleh adanya infeksi coccidial yang menyerang ke di berbagai organ dan yang paling parah adalah paru-paru dan nodulus limfatikus di thorac. Selain itu, kira-kira sekitar 50% anjing-anjing yang terinfeksi juga akan mengalami pembesaran atau kalsifikasi tulang sehingga menyebabkan osteomyelitis.


Pengobatan coccidiomycosis adalah dengan cara pertama pemberian ketoconazole. Dosis yang digunakan 5 mg/kg berat badan, q12h, diberikan dengan pakan. Pengobatan dilakukan minimum selama 1 tahun, kecuali jika terdapat peradangan di paru-paru, maka pengobatan dilanjutkan selama 6 bulan sampai titers negative dan bersih ketika di radiograf (Jika ada bengkak pada tulang).

Pada 2 – 3 minggu pengobatan, anjing biasanya akan mengalami anorexia, karena adanya bakteri dan efek ketoconazole. Ketoconazole bersifat suppressor karena kerjanya menekan steroid di dalam tubuh, oleh karena itulah ketoconazole dapat digunakan sebagai obat untuk Chusing’s disease. Anjing harus sering diberikan makan selama beberapa minggu pertama untuk memastikan bahwa obat bekerja secara baik, dan jangan biarkan anjing kehilangan berat badan sebelum beratnya meningkat.

Jika anjing tetap sakit walaupun sudah diberikan ketoconazole, cobalah itraconazole dengan dosis 2,5 mg/kg berat badan, q12h. Pengobatan terbaik untuk anjing yang tidak terlalu parah adalah dengan VF yaitu fluconazole dengan dosis 2.5 mg/kg berat badan, q12h. Terkadang pemberian fluconazole sangat membantu pada 1 – 2 bulan dan kemudian dilanjutkan dengan ketoconazole untuk treatment jangka panjang. Kebanyakan anjing lebih toleran terhadap fluconazole ketimbang ketoconazole atau itraconazole, dan obat ini adalah pilihan yang tepat untuk infeksi pada CNS.

Terkadang para dokter hewan merekomendasikan untuk ditambah dengan methylsulfonylmethane (MSM) saat diobati dengan VF, yang lainnya menambah lufenvron (Program, Novartis Animal Health, Mississauga, Ontario), 409.8 mg, diberikan secara per oral, q24h, tapi ini membuat pengobatan menjadi relative lebih mahal. Sedangkan yang lain ada juga yang memberi tambahan vitamin C (500 mg) sebagai anti fungal yang bekerja sangat baik pada asam lambung.

Bila demikian maka ini akan menjadi sebuah penemuan yang hebat bila kita bisa menemukan obat untuk Coccidiomycosis ini, mungkin saja dengan beragam tanaman herbal yang ada di Indonesia bisa menyembuhkan penyakit ini tanpa adanya efek samping.

Mari kami ajak Anda untuk berdiskusi mengenai hal ini, beri kami komen agar kita bisa sama-sama bertukar pikiran.

REFERENCES

Morgan, RV. Coccidiomycosis. Handbook of Small Animal Practice, 3rd ed, Philadelphia: WB Saunders,1997:1119–1121.
Ettinger SJ, Feldman, EC. Coccidiomycosis. Textbook of Veterinary Internal Medicine, 4th ed, vol 1, Philadelphia: WB Saunders, 1995:444–448.
Burri C: Post-Traumatic Osteomyelitis. Bern, Hans Huber, 1975
Caywood DD, Wallace LJ, Terrance H et al: Osteo myelitis in the dog: A review of 67 cases. J Am Vet Med Assoc 172:943, 1978

3 komentar:

Anonim mengatakan...

comment yaw....

lengkap juga infonya...tu obat nyarinya dimana y??kan klo cari di apotik adanya dah dibungkus ama nama pabrikny...

mo nanya jg nich,klo ada kemungkinan coccidiomicosis nular dari anjing yang qt pelihara,, apa ngobatinnya sama kyk bwt anjing??thanks

Anonim mengatakan...

trimakasih atas coment-nya
Untuk nama pabrik, hanyalah sebuah formalitas saja. Mas atau Mba tinggal langsung datang ke apotik-apotik yang terdekat, saya yakin di sana langsung faham.
Untuk penyakit ini belum jelas diketahui apakah bersifat zoonosis atau tidak sebab belum ada data dan penelitian yang akurat. Nah, mungkin hal ini bisa menjadi penelitian tersendiri buat Anda. Dan kami bersedia membantu untuk hal itu.trimakasih

Anonim mengatakan...

Bagaimana pengobatan dengan menggunakan Amphotericin B?Karena menurut saya penggunaan antibiotik polyene(amphotericin B) memiliki afinitas yg tinggi thdp sterol Fungi.